Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf A Rodja mengatakan banyak komandan Brimob yang menjadi tuan-tuan besar.
“Di mana ada anggota, di situ ada komandan. Semua harus sama. Saya akan nilai bagaimana pembinaan dilakukan,” ujar Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Rudolf A Rodja, Rabu (18/4).
Pernyataan ini dilontarkan dalam sertijab Kasat Brimob Polda Papua Barat dari Kombes Pol Jermias Rontini SIK ke Kombes Pol Godhelp Cornelis Mansnembra. Rontini selanjutnya akan pindah tugas sebagai Kasat Brimob Polda Papua, sedangkan Mansnembra sebelumnya adalah Analis Kebijakan Madya Bidang Brimob Korp Brimob Polri.
Dikatakan, modal utama memimpin pasukan Brimob adalah disiplin dan teladan terhadap anggota dan masyarakat.
Soal displin, kata Kapolda, banyak hal sepele yang tidak dipikirkan orang, tetapi sebagai insan Brimob, hal itu harus diperhatikan.
“Dari buka mata hingga tutup mata, dari masuk kantor hingga pulang kantor, disiplin harus tetap terjaga,” perintah Kapolda.
Diakui Kapolda, kurang lebih 8 bulan, banyak perubahan yang sudah dilakukan, terutama hal-hal humanis yang harus ditindaklanjuti oleh pejabat baru.
Dikatakan Kapolda, pejabat baru bukanlah orang baru. Maka itu, masyarakat sangat menunggu kinerja pejabat baru.
“Sebagai putra terbaik, orang tua saudara pernah bertugas di sini. Saya harap, jadi contoh untuk membawa masyarakat lebih baik lagi,” ungkapnya.
Kapolda lalu mengingatkan, sebagai pasukan elit di Polri, Kasat Brimob harus humanis. Jangan segan segan membantu masyarakat, sekalipun sifatnya pasukan pemukul.
“Menyambut pesta demokrasi, Brimob harus siap digerakkan di mana saja. Saya ingatkan, lakukan identifikasi persoalan yang mungkin timbul,” tutur Kapolda.
Kombes Pol Jermias Rontini, SIK., mengakui banyak pelajaran selama bertugas hampir 8 bulan labih.
“Ini akan menjadi pedoman saya untuk melaksanakan tugas baru sebagai Kasat Brimob Polda Papua. Saya sadar sudah berbuat untuk masyarakat, namun belum sesuai harapan. Masih banyak lagi yang perlu dilakukan,” ungkapnya.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Sementara itu, Kasat Brimob Polda Papua Barat, Kombes Godhelp Cornelis Mansnembra mengatakan, sebagai pasukan pemukul Brimob pun harus mampu tampil humanis, bersama masyarakat dan pejabat pemerintah.
“Kita memang pasukan pemukul. Tapi ingat, tinggalkan peralatan, kita harus mampu memukul dengan kasih sayang. Sehingga persoalan bisa diselesaikan,” ungkapnya.
“Saya teruskan apa yang masih kurang. Sebagai pertanggungjawaban saya kepada pimpinan sebelumnya,” tandasnya.(njo)