Korban kebakaran Pasar Sanggeng meminta pemerintah daerah mengijinkan mereka untuk membangun lapak sendiri.

Pasalnya, selama belum ada tempat jualan, mereka pun tidak ada penghasilan.

“Kami minta ijin untuk bangun sendiri lapak jualan. Kalau begini saja, tidak ada pemasukan bagi kami. Anak kami sekolah, kuliah, keluarga kami perlu makan dan kebutuhan,” ujar Hj. Nur Hayana, salah satu korban kebakaran kepada papuakini.co, Senin (23/4).

Kata dia, pertemuan yang dilakukan Sekkab beberapa waktu lalu itu bukan dengan pedagang yang merupakan korban kebakaran.

“Kami tidak dapat informasi soal pertemuan itu. Apa hasilnya kami tidak tahu. Yang ikut itu pedagang yang tempat jualan mereka tidak terbakar,” katanya.

Terpisah, Suarni salah satu pedagan di Pasar Sanggeng mengaku daya beli masyarakat menurun pasca kebakaran pertama dan kedua.

“Berbeda dengan sebelum kebakaran. Pembeli akhir akhir ini sepi, tidak normal seperti biasanya,” ujarnya.

Dia pun berharap, pemerintah segera menangani dua kali insiden kebakaran itu, serta menyiapkan tempat jualan agar aktivitas pasar kembali normal, sehingga, pemasukan pedagang juga bisa kembali normal.

Sebelumnya, Kabid Darlog BPBD Kabupaten Manokwari, Septhinus F Prawar, yang dikonfirmasi papuakini.co mengatakan, berdasarkan hasil rapat, dalam waktu dekat pemerintah akan membangun lapak sementara untuk seluruh korban kebakaran Pasar Sanggeng.

Untuk kebakaran pertama, akan bangun lapak di bagian depan pasar atau belakang Pos Pol Wariori, sedangkan untuk korban kebakaran ke dua pemerintah masih mencari tempat yang pas.(cpk6/njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››