Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) di Manokwari turut mengecam aksi teror bom di tanah air.

Senin (14/5) malam tadi mereka menggelar aksi seribu lilin di halaman gereja GPKAI, Jemaat Erikson Tritt Fanindi, dan  membacakan surat petinju nasional Christian Yohannes ‘Chris’ John kepada tuan teroris di Indonesia.

Surat itu dibacakan Koordinator Komisi PAMKA GPKAI Majelis Daerah Manokwari, Robert Manggaprow.

Berikut isi dari surat tersebut.

SURAT TERBUKA UNTUK TUAN TERORIS DI MANAPUN KALIAN BERADA

Maaf tak mengucap salam, karena aku tidak tahu apa agamamu dan apa yang kau percayai. Kitab apa yang kau baca hingga kau merasa paling benar, kitab mana yang mengajarkan membunuh orang diluar peperangan?

Pemimpin mana yang kau ikuti hingga langkah yang kau ambil melampaui ajaran para nabi?

Ibu mana yang melahirkanmu hingga mati rasa belas kasihmu?

Ayah mana yang membimbingmu sehingga rasa ketakutan yg kau ciptakan dalam aksimu?

Makanan apa yang mengalir ketubuhmu sehingga kau merasa terpilih sebagai mesin pencabut nyawa.

Pakaian apa yang kaupakai hingga kau merasa gagah, tak tersentuh neraka

Kalau kau pikir tindakanmu akan mencapai mimpimu, kupastikan jauh dari itu … tumpuan kebencian terarah pada kelompokmu

Bagaimana mimpimu membangun peradaban tanpa ada simpati dari manusia?

Alih alih menegakkan kebenaran, yang lahir justru antipati  ketakutan makin lama generasi ini makin jauh dari agama takut dengan agama. saat itu tiba, kau ikut bertanggungjawab meng-atheis-kan dunia ini !!!

Pastinya kau bukan representasi Islam , pastinya juga bukan representasi Nasrani , Hindu atau Budha

Agama yang kutahu mengajarkan cinta kasih sesama manusia , kelembutan , kesabaran. Sembah pada Tuhan seharusnya menghindarkan perbuatan keji dan munkar.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Broadcast sebanyak- banyaknya surat terbuka untuk teroris ini ke semua group yang anda gabung , setidaknya teroris berkurang satu.
Salam Perang Lawan Teroris

Jaya Indonesiaku.

Selanjutnya, Robert Manggaprow kepada papuakini.co meminta agar aparat keamanan dalam hal ini Polri menindak tegas teroris di Indonesia.

Dia lalu minta semua agama di Manokwari jaga toleransi antar umat beragama. Dengan saling menghargai rencana yang  dilakukan teroris bisa kita hindari.

“Agama bukan jadi pemisah kita, tapi pemersatu. Para provokator ingin memecahbelah Indonesia dengan cara membuat konflik agama. Mereka teror gereja agar dianggap Muslim pelaku. Begitu pun sebaliknya. Masyarakat harus tahu ini, mereka tororis itu merupakan kelompok tak beragama,” tandasnya.(njo)