Warga Minta 200 Ribu Per Meter, Pemkab Cuma Bisa 20 Ribu

Warga bertahan meminta harga Rp200 ribu per meter persegi untuk pelepasan alun-alun Kota Wasior, ibukota Kabupaten Teluk Wondama, ke Pemkab Teluk Wondama.

Di sisi lain, Pemkab Teluk Wondama hanya bisa memberikan Rp20 rbu per meter persegi untuk lahan 60 x 75 meter alias 900 meter persegi itu.

Ini menyebabkan pertemuan Pemkab dengan warga pemegang hak ulayat lahan itu, marga Suabey, di alun-alun Wasior, Kamis (24/5) menemui jalan buntu.

Warga Minta 200 Ribu Per Meter, Pemkab Cuma Bisa 20 Ribu

Sebelumnya, pemilik hak ulayat sudah bersedia melepaskan tanah adat itu, sesuai kesepakatan bersama berdasarkan para-para adat dengan harga Rp200 ribu per meter persegi, alias total Rp900 juta.

Menurut Asisten 1 Pemkab Wondama, Ir Jack Ayamiseba, alun-alun Kota Wasior disepakati akan jadi tempat rekreasi, sekaligus mempercantik wajah ibukota kabupaten. Dia berharap tak ada palang memalang, sebab hal itu bukan budaya orang Wondama.

Dia juga mengatakan Pemkab berharap pemilik hak ulayat dukung program kerja pemerintah menata Kota Wasior. Wasior merupakan centrum Wondama. Titik nol kilometer ada di situ.

“Masyarakat dan pemerintah adalah mitra, bukan penjual dan pembeli di pasar,” tuturnya.

Dia juga menyatakan hasil pertemuan akan disampaikan ke Bupati. “Hasil ini akan saya sampaikan ke Pak Bupati untuk nanti mendapat jawaban,sebab yang pemerintah sediakan hanya 200 juta Rupiah saja,” tandasnya.(asa)

Click here to preview your posts with PRO themes ››