Transportasi merupakan salah satu komponen utama biaya saat orang hendak bepergian, baik untuk urusan bisis maupun wisata.
Berikut infografik perbandingan harga penerbangan satu-arah (one-way) dari Jakarta ke tiga kota di Tanah Papua, yaitu Sorong, Manokwari, dan Jayapura, dibandingkan dengan ke beberapa kota besar lainnya di Asia Tenggara.
Harga tersebut diambil dari satu situs online travel agent terkemuka di Indonesia dari kisaran pukul 20.15-21.00 WIT, Jumat (25/5) tadi. Dengan harga seperti itu, sepertinya jauh lebih menarik bagi warga ibukota dan sekitarnya untuk berwisata ke kota-kota di negara-negara tetanga terdekat itu ketimbang ke Tanah Papua.
Mayoritas kota-kota di mancanegara itu bisa dikunjungi pemegang paspor Indonesia tanpa perlu visa, kecuali Taipei (Taiwan).
Infografik ini bermaksud menunjukkan beratnya perjuangan Tanah Papua untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara dari beberapa negara tetangga terdekat, karena mahalnya biaya transportasi.
Untuk menarik kunjungan warga Jabodetabek saja Tanah Papua sangat sulit dengan banyaknya daerah tujuan alternatif dengan biaya transportasi, dan akomodasi, yang jauh lebih murah.
Kita punya wisata bahari Raja Ampat yang mendunia ketenarannya. Tapi, sepertinya mayoritas wisatawan nusantara yang mengunjunginya hanyalah ‘wisatawan dinas’ (yang biayanya masuk perjalanan dinas, alias bukan duit pribadi).
Selain itu, tidak semua pengunjung Raja Ampat masuk kategori wisatawan, khususnya mereka yang hanya sampai Waisai saja. Saya yakin banyak di antara pembaca, seperti saya yang statusnya ‘sudah pernah ke Raja Ampat’ tapi belum jadi ‘wisatawan’ Raja Ampat karena saya hanya tinggal di Waisai, karena belum bisa menikmati indahnya pulau-pulau, pantai-pantai, dan flora-fauna kawasan yang dikenal memiliki keanekaragaman hayati bahari terbanyak di dunia itu.
Kenapa? Biaya paket wisatanya tak bisa tertanggulangi kocek sendiri.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Umumnya masih lebih murah tiket pesawat pergi-pulang ke Maldives (Maladewa) dari Jakarta dengan budget atau low cost carrier seperti AirAsia (transit Kuala Lumpur) dan Scoot (transit Singapura) ketimbang ke Raja Ampat (via Sorong) atau ke Manokwari.
Apa solusinya? Anda punya usulan? Mari kita bahas bersama dan cari jalan ke luarnya agar pariwisata Papua Barat, seperti bayi, mulai dari merangkak, berjalan perlahan, kemudian berlari kencang agar bisa menyusul lalu melampaui daerah-daerah tujuan wisata lain di sekitar kita.
Semoga.(***)
Oleh: Dixie