Teknologi Tanah Liat Cair Ubah Gurun Pasir Jadi Lahan Subur

Ilmuwan Norwegia Kristian Morten Olesen menemukan inovasi yang bisa mengubah gurun menjadi hijau dengan menggunakan lempung (tanah liat) cair.

Dia mematenkan penemuan berupa proses untuk mencampur nanopartikel tanah liat dengan air, lalu mengikatnya dengan partikel pasir untuk mengkondisikan tanah gurun.

Dia mengembangkan produk yang dia sebut dengan istilah Liquid Nanoclay (LNC).

“Memberikan partikel pasir pada lapisan tanah liat ini benar-benar mengubah sifat fisik mereka dan memungkinkan mereka untuk mengikat air di dalamnya,” kata Kristian seperti dilansir BBC.com.

“Proses ini tidak melibatkan penggunaan bahan kimia. Kami dapat mengubah tanah berpasir berkualitas rendah di lahan pertanian menjadi produktif dengan hasil panen yang tinggi hanya dalam tujuh jam,” imbuhnya.

Ole Morten Olesen, putra Kristian dan direktur operasi perusahaan Desert Control, mengatakan, “Kami hanya mencampurkan tanah liat alami dengan air yang dimasukkan ke pasir, dan menciptakan lapisan setengah meter di tanah yang mengubah pasir menjadi tanah subur”

Partikel pasir yang normal sangat longgar, yang berarti mereka memiliki kapasitas retensi air yang sangat rendah.

Tapi, ketika Liquid Nanoclay ditambahkan ke pasir, partikel-partikel ini bersatu yang memungkinkan mereka untuk menahan air untuk waktu yang lebih lama, sehingga bisa meningkatkan hasil pertanian.

UJI COBA DI UNI EMIRAT ARAB

Di Uni Emirat Arab teknik ini sedang diujicoba di Al Ain, sebuah oasis di padang pasir yang suhunya bisa mencapai 50 derajat Celsius, medio Desember 2017 lalu.

Dua area tanam disiapkan dengan perkebunan tomat, terong dan okra. Satu dirawat dengan bantuan LNC sementara yang lain tidak.

“Saya terkejut melihat keberhasilan LNC,” kata Faisal Mohammed Al Shimmari. “Menghemat konsumsi air hingga lebih dari 50%. Berarti saya bisa menggandakan permukaan hijau dengan jumlah air yang sama,” tambahnya.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Faisal mengatakan lahan yang tidak dirawat menggunakan hampir 137 meter kubik air irigasi, sedangkan yang pakai LNC hanya menggunakan 81 meter kubik.

Biaya perawatan per hektar padang pasir bervariasi antara US $1.800-9.500, sekira Rp21-132 juta, tergantung pada ukuran proyek, yang terlalu mahal bagi sebagian besar petani.(***/dixie)