Trilyuner sekaligus pemilik klub Chelsea, Roman Abramovich, telah menjadi warga Israel. Dia mendarat dengan jet pribadinya di Bandara Ben Gurion (Tel Aviv), lalu diberikan ID card warga Israel, Selasa (29/5).
Abramovich yang keturunan Yahudi itu sebelumnya mengalami kendala dalam perpanjangan visa Inggris-nya. Masa berlaku visanya habis sejak bulan lalu.
Sebagai keturunan Yahudi, Abramovich bisa menjadi warga negara Israel karena Law of Return (UU pulang kampung). UU itu membolehan semua orang Yahudi, anak orang Yahudi, maupun cucu orang Yahudi untuk jadi warga negara Israel jika mereka memintanya.
Abramovich dikabarkan meminta hal itu di kantor perwakilan Israel di Moskow.
Asyiknya, sebagai warga baru, seperti dilansir Times of Israel, Abramovich tidak dikenakan pajak-pajak pendapatan yang diperoleh selama berada di luar negeri selama 10 tahun, serta tidak harus mendeklarasikan sumber-sumber kekayaannya selama periode yang sama.
Abramovich yang ditaksir punya kekayaan 8,6 miliar Poundsterling, sekira 160,28 triliun, otomatis akan jadi orang terkaya di Israel dengan kepindahannya ke Tel Aviv itu.
Tidak diperpanjangnya visa Inggris Abramovich, yang menurut itv.com, terjadi di tengah memanasnya hubungan Inggris dengan Rusia menyusul matiya mantan mata-mata Rusia dan putrinya di Salisbury, Iggris. Mereka mati karena diracun.
Inggris lalu menuding Rusia sebagai dalang peracunan terseut. Tudingan itu dibantah Rusia.
Buntutnya, kedua negara saling mengusir ratusan diplomat dari negara masing-masing.
Selain itu, menurut The Guardian, pemerintah Inggris menuntut Abramovich untuk membeberkan asal muasal kekayaannya jika dia ingin visa Inggris-nya dperbarui.(dixie)