Ratusan warga Maybrat dari tiga suku besar Ayamaru Raya, Aitinyo Raya dan Yomasis Raya dari 17 distrik meluncur kantor gubernur dengan membawa peti mati dan salib plus ikatan bendera merah putih ke halaman kantor Gubernur Papua Barat, Rabu (6/6) siang tadi.
Peti mati itu berisi putusan MK Nomor 66/2013 yang isinya mengabulkan permohonan masyarakat yang meminta ibu kota Maybrat dari Kumurkek dipindahkan ke Ayamaru.
Ketua DPRD Kabupaten Maybrat, Ferdinando Salosa, yang dikonfirmasi papuakini.co mengatakan, masyarakat memberikan deadline 1 bulan kepada pemerinrah untuk menyikapi dua poin inti dari petisi yang ditandatangani seluruh masyarakat tanpa terkecuali di tiga suku tersebut.
Point pertama, bubarkan tim rekon, karena dianggap gagal. Jika dipaksanakan, akan menimbulkan masalah yang mengganggu tahapan Pemilu nasional 2019.
Point kedua, semua persoalan masalah ibu kota Maybrat ditangguhkan untuk sementara waktu dan dilakukan rekonsiliasi ulang setelah pemilu Nasional 2019.
“Jika tidak, masyarakat katakan ke saya bahwa mereka akan memboikot Pemilu. Karena apa? Kantor KPU ada di Ayamaru,” ungkapnya di tengah tengah masyarakat.
Kata Ferdinando, Mendagri mengutus tim rekonsiliasi untuk penjaringan aspirasi di tiga suku besar. Hasil yang tim rekon lakukan itu mestinya dipaparkan dan harus pemerintah daerah hadir, karena mereka eksekutor di daerah. Tapi faktanya, pemerintah daerah tidak hadir, padahal diundang resmi oleh Gubernur.
Kata dia, jika pemerintah tidak responsif dengan permintaan masyarakat, maka masyarakat akan meminta DPRD Maybrat untuk melajukan konsolidasi lebih besar dan memfasilitasi masyarakat untuk bertemu Mendagri.
Singgung soal Mendagri akan ke Maybrat menghadiri penyelesaian persamaian suku yang disiapkan oleh tim rekonsolisasi, Ketua DPRD justru bertanya balik.
“Mendagri ke Maybrat untuk apa ? Siapa yang damai? Keputusan Mendagri berdasarkan paparan tim rekonsiliasi itu sudah tidak benar, tidak berimbang dan objektif, sehingga masyarakat tidak inginkan Mendagri ke Maybrat,” ungkapnya.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Sementara itu, Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi mengatakan pengamanan ada 5 SST, yakni Brimob 2 SST, Polres SST, dan Sabhara Polda PB 1 SST.(njo)