Setelah resmi dilaporkan ke Polisi atas insiden dugaan penembakan oleh oknum anggota Brimob terhadap warga Sorong, FK, MRP PB dalam waktu dekat akan membentuk tim kerja guna menelusuri fakta-fakta atas dugaan penembakan tersebut.
“Kita akan segera bentuk tim kerja untuk melakukan investigasi terhadap semua pihak,” ujar Robert Morin, anggota MRP PB Pokja Agama, Kamis (21/6) kemarin.
Kata dia, MRP PB harus mengetahui secara pasti keterangan dua pihak terkait insiden tersebut. Selain itu, tim juga harus mengawal LP tersebut agar tidak dimanfaatkan oleh pihak lain.
“Kita akan mencari keterangan baik sebelum maupun sesudah kejadian. Apakah penembakan ini sesuai SOP atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua MRP PB, Maxi Ahoren mengatakan, penindakan terhadap masyarakat terlebih menggunakan senjata api tentunya ada prosedurnya.
“Penembakan baik peluru hampa, karet maupun api, tetap ada prosedurnya,” ungkapnya.
Menyangkut adanya pengeroyokan terhadap oknum anggota Brimob sebagai pemicu penembakan, kata Maxi, nanti akan digali oleh tim kerja dalam investigasi.
Hanya saja, berdasarkan keterangan korban, bahwa setelah menembak, saudara dari korban langsung merangkul oknum anggota Brimob dengan maksud meminta untuk menghentikan tembakan. Di situlah terjadi insiden lanjutan.
“Dalam minggu ini kita akan membentuk tim kerja,” ungkapnya, sembari menunggu informasi lebih lanjut penyidikan polisi atas laporan resmi itu.
Max juga meminta agar Dinas terkait segera melakukan penertiban terhadap jembatan perikanan itu.
“Di situ banyak preman. Dinas terkait harus memperhatikan ini,” tandasnya.(njo)