Persoalan banjir di Kota Sorong, Papua Barat menjadi sorotan dan bahan pembicaraan masyarakat akhir-akhir ini.
Pasalnya penambangan pasir dan dangkalnya sebagian besar drainase menjadi pemicu banjir saat hujan, ditambah dengan tidak sadarnya masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
Wali Kota Sorong, Drs Lambertus Jitmau MM saat dikonfirmasi membantah hal tersebut. Menurutnya, masyarakatlah yang menjadi penyebab banjir di mana-mana.
“Drainase kita sudah bangun bagus dari sudut kota ke sudut kota sesuai kemampuan yang kita miliki, walau saya harus akui kalau juga masih banyak yang belum kita buat,” ujar Walikota Sorong dua periode ini pada papuakini.co, Senin (25/6).
“Kita bangun drainase bagus, tapi masalahnya kembali pada masyarakat. Masyarakat ini bicara dan biasanya soroti walikota tapi mereka juga tidak memperhatikan lingkungan. Buang sampah juga sembarangan,” ungkapnya.
Selain itu Walikota menyoroti Galian C dan penambangan pasir di seputaran Kelurahan Malanu, Distrik Sorong Utara, yang merupakan salah satu penyebab banjir.
Walikota dalam waktu dekat dirinya akan meninjau izin usaha para penambang pasir yang memicu terjadinya banjir di mana-mana,lantaran endapan material limbah pasir di drainase.
Walikota menegaskan pembangunan infrastruktur skala prioritas telah dilakukan mulai dari Jalan dua jalur, jalan lingkungan, drainase, trotoar, Bandara dan pasar serta reklamasi yang sedang berlangsung.
“Saya bangun Kota Sorong ini dengan kemampuan APBD yang kita miliki. Semua pembangunan penting, tapi saya melihat skala prioritas. Jalan, trotoar, drainase, bandara dan pasar telah saya bangun. Kalau saya bangun semuanya, lalu wali kota yang ganti saya nanti dia mau kerja apa lagi,” tuturnya.
Walikota berharap masyarakat Kota Sorong tidak selalu menyalahkan pemerintah daerah, namun harus sering memberikan solusi atau jalan keluar untuk pemerintah mengatasi persoalan banjir.(wil)
Click here to preview your posts with PRO themes ››