Investor Saham di Papua Barat Naik 27%

Kesadaran warga Papua Barat untuk berinvestasi saham semakin tinggi. Ini tampak dari meningkatnya jumlah investor di Papua Barat dari 791 Single Investor Identification (SID) di akhir 2017 ke 1003 SID per akhir Mei 2018. Itu berarti naik 27%.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua Barat Adevi Sabath Sofani dalam siaran pernya menyatakan, kenaikan jumlah investor itu dibarengi kenaikan signifikan kapitalisasi aset.

“Jumlah asset investor Papua Barat pada akhir Desember 2017 Rp90,7 M. Per akhir Mei 2018 jumlahnya Rp127,7 M. Berarti ada kenaikan asset sekira Rp37 M atau tumbuh 41 persen,” ujarnya.

Jika dibandingkan dengan jumlah investor dari tiap provinsi di Indonesia, Papua Barat menempati urutan ke 30 dari 34 provinsi yang ada.
Menurut Adevi,

Sebagian besar investor saham di Provinsi Papua Barat berasal dari Kota Manokwari dan Kota Sorong.

Trend positif ini tak lepas dari gencarnya BEI melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal pada masyarakat Papua Barat, baik di kantor Perwakilan BEI maupun di perusahaan, instansi pemerintahan dan perguruan tinggi dalam lima bulan terakhir.

Kondisi ini membuat BEI optimis pasar modal akan terus berkembang pesat di Papua Barat, karena masih sangat besarnya potensi jumlah investor dan asset yang ada di masyarakat.

Cepatnya perkembangan teknologi informasi juga menjadi pendorong utama perkembangan pasar modal. Jangkauan dan kualitas jaringan internet membuka akses masyarakat untuk lebih mudah dalam menerima informasi dan menggunakannya untuk berinvestasi di pasar modal.(***/dixie)