Kemenristekdikti menganggarkan Rp2,75 miliar untuk pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa Nasional (Pesparamanas) XV di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Ini disampaikan Ketua Panitia Pelaksana, Dr Robert KR Hammar, dalam laporan panitia saat pembukaan Pesparamanas XV di gedung Gereja GKI Petrus, Amban, Manokwari, Minggu (15/7) sore tadi.
Anggaran dari Kemenristekdikti itu untuk pembiayaan penginapan, konsumsi untuk 35 kontingen, penginapan, konsumsi perjalanan dan insentif dewan kehormatan dan dewan juri, serta transprotasi lokal.
“Sekira 70 persen sudah terealisasi,” ujarnya.
Panitia pelaksana juga dapat bantuan dari Pemprov Papua Barat Rp2 Miliar. Anggaran tersebut sudah dicairkan Rp1 Miliar, sedangkan sisanya masih dalam proses.
Pemerintah Kabupaten Manokwari juga berpartisipasi dengan memberikan bantuan Rp150 Juta, sedangkan Pemkab Mansel menanggung beban biaya untuk seluruh acara pembukaan, penutupan, fasilitas sarana-prasarana yang dibutuhkan yang tidak dibiayai Kemenristekdikti.
Pelaksana kegiatan nasional ini adalah Unipa, STIH Bintuni dan STIMIK Kreatindo.
Sementara, untuk keanggotannya, selain dari tiga kampus, juga ada unsur pemerintah Papua Barat, Kabupaten Manokwari, LPPD, LP3KD, BNI sebagai sponsor, dan juga melibatkan majelis Jemaat GKI Petrus Amban, serta tokoh umat lain yang terdiri dari Katolik, Kristen dan Muslim.
Lomba ini dilaksanakan dalam dua kategori, yakni musica sacra (membawakan dua buah lagu) dengan lagu wajib O Nata Lux dan lagu pilihan, dan kategori spiritual/gospel (membawakan dua lagu).
Dewan Kehormatan lomba ini Didin Wahidin, AG Sudibio, dan Paulus Wirutomo, sedangkan
Dewan Juri adalah Prof Fr Perry Rumengan, Aditia Suryanto, Ester Lirawati Gunawan, Paul Kwangjong Suh dan Hwa Sook Hwang.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››