Kepolisian Malaysia menahan tiga tersangka teroris Indonesia dan empat warga Malaysia di Terengganu, Selangor, Perak dan Johor dalam operasi yang digelar sejak 12 Juli sampai Selasa lalu.
Menurut kantor berita Malysia, Bernama, Inpektur Jenderal Polisi (‘Kapolri’ Malaysia, red)Tan Sri Mohamad Fuzi Harun mengatakan, salah satu yang ditahan itu mengancam akan membunuh Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, melalui unggahan di akun Facebook-nya.
Polisi Malaysian melakukan penangkapan pertama di Terengganu pada Kamis pekan lalu, pada seorang warga Indonesia yang berafiliasi dengan Negara Islam Indonesia dan telah menjalan serangkaian latihan militer di Bandung 2015-2018.
Dia bersama istri dan anak tirinya dikabarkan berencana pergi ke Siria untuk bergabung dengan ISIS.
Menurut Al Jazeera, warga Indonesia lainnya yang ditangkap menyimpan 100 video dan 90 gambar terkait ISIS di ponselnya. Satu warga Indonesia lainnya terkait dengan Jamaah Ansharul Daulah.
Malaysia dalam beberapa tahun belakangan menangkap ratusan orang tersangka teroris. Negeri Jiran itu mengalami serangan ISI pertama medio Juni 2016 lalu, saat sebuah granat diledakkan di sebuah klub malam di Selangor yang melukai delapan orang.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››