Penambahan pengetahuan dan keahlian petugas ketahanan pangan Papua Barat merupakan hal penting untuk memastikan ketersedian pangan. Salah satunya dengan kemampuan petugas dalam menganalisis kebutuhan konsumsi pangan masyarakat, karena terkait langsung dengan stok dan ketersediaan pangan.
Itu salah satu alasan Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat menggelar Analisis Ketahanan Pangan Wilayah (Apresiasi Analisis Konsumsi Pangan) Papua Barat 2018 di sebuah hotel di Manokwari, Selasa (24/7).
“Kita tingkatkan pemahaman dan pengetahuan untuk menganalisa kebutuhan konsumsi pangan masyarakat, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional, red),” ujar Ketua Panitia Eni Nuraeni SP.
Sebelumnya, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dalam sambutan pembukaan yang dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Dr Niko Tike SE, mengingatkan bahwa UU Pangan mewajibkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memenuhi pangan gizi masyarakat.
Ini merupakan tugas yang tidak ringan karena berbagai hal. Salah satunya adalah pertambahan jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan sekitar 1,30 persen per tahun, yang berakibat permitaan pangan meningkat.
“Kualitas dan kuantitas konsumsi pangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan, karena kelebihan atau kekurangan gizi akan mengakibatkan malnutrisi serta pernyakit yang menyertainya,” ingat Gubernur.(cpk1)
Click here to preview your posts with PRO themes ››