Kepala Suku Kuri Kaimana Pilemon Refideso menyoroti banyaknya sarjana anak asli Kaimana yang belum dapat pekerjaan.

“Banyak yang datang di Kaimana kaki masih basah langsung dapat pekerjaan, sementara kami punya anak-anak yang disekolahkan pemerintah sampai tinggi tapi ketika pulang justru ijasahnya hanya dijadikan bantal,” ujarnya.

Dia menyebut, kebiasaan pemerintah datang ke kampung lalu menganjurkan orangtua untuk menyekolahkan anaknya dengan baik agar kelak bisa bekerja. Tapi kenyataannya berbeda, karena setelah mengantongi gelar sarjana mereka bawa pulang lalu hanya bisa ditaruh di bawah bantal.

“Saya akan bangun koordinasi dengan setiap kepala suku di Kaimana, di bawah komando Ketua Dewan Adat Kaimana. Kami akan dobrak semua yang tidak benar di Kaimana karena ini hak masyarakat,” tegas Pilemon.

Suku Kuri juga akan bekerjasama dengan Dewan Adat Kaimana melakukan pendataan setiap putra-putri Kaimana yang memiliki ijasah Sarjana tetapi hingga kini belum memiliki pekerjaan.

Menurutnya, ada sebuah konteks pemerintah yang bertentangan dengan konteks budaya kita. Kadang-kadang pemerintah bilang kita sekolah baru jadi tuan, padahal orang Papua mau sekolah dan tidak sekolah tetap menjadi tuan di negerinya sendiri.(cpk3)

Click here to preview your posts with PRO themes ››