Masyarakat Kampung Boiya Distrik Teluk Etna Kabupaten Kaimana hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa buah pisang siap panen yang mereka tanam di lahan seluas 3 hektar tak bisa dijual ke luar.
“Masyarakat kami di kampung sudah membuka lahan seluas 3 hektar untuk menanam pisang. Sekarang setelah pisang tersebut tua, mereka tidak tahu harus jual ke mana karena pasarnya tidak tersedia,” ungkap Piter Amerbay, Kepala Kampung Boiya kepada papuakini.co.
Jenis pisang yang ditanam dalam lahan tersebut antara lain pisang pandawaka, pisang abu-abu dan pisang raja.
“Selama ini karena tidak ada pasaran maka masyarakat hanya bisa mengambil seadanya untuk dikonsumsi. Mereka mau bawa turun ke kota biaya mahal karena harus melalui laut dengan biaya BBM cukup besar. Apalagi kalau mau bawa ke luar Kaimana,” tuturnya.
Dia berharap pemerintah daerah dapat menyediakan transportasi dan pasar demi membantu masyarakat kampung itu.(cpk3)
Click here to preview your posts with PRO themes ››