Info bahwa Sandiaga Uno membayar PAN dan PKS masing-masing Rp500 M agar dirinya jadi calon wakil presiden Prabowo Subianto berasal dari para petinggi Gerindra.
“Mahar Rp 500 M ke PAN dan Rp 500 M ke PKS itu adalah keterangan resmi dari tim kecil Partai Gerindra, yaitu Fadli Zon, Prasetyo, Sufmi Dasco, dan Fuad Bawazier, saat pertemuan tanggal 7 Agustus sore,” ujar Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, seperti dilansir detikcom.
Menurut Andi, peryataan itu dilontarkan saat tim kecil PD meminta penjelasan Gerindra soal munculnya nama Sandiaga sebagai cawapres.
“Saat itu tim kecil Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Syarief Hasan, dan Amir Syamsudin meminta penjelasan kepada Gerindra mengapa nama Sandi Uno yang selama 28 hari sebelumnya tidak dibicarakan sebelumnya sebagai cawapres Prabowo mengapa tiba-tiba muncul dan secara sepihak diputuskan akan dideklarasikan tanggal 9 Agustus sore,” terang Andi.
“Menurut tim kecil Gerindra, pertimbangan menunjuk Sandi Uno karena ia yang dinilai mampu membayar mahar kepada PAN dan PKS sebagai kompensasi atas mengalahnya PAN dan PKS untuk tidak menjadi wakil Pak Prabowo,” tambahnya.
Jadi, kata Andi, bukan semestinya PD yang meminta maaf. Andi menambahkan Gerindra dan Sandiaga harus menjelaskan secara langsung kepada koalisi soal ada-tidaknya mahar tersebut.
“Bukan Partai Demokrat atau saya yang harus meminta maaf kepada PAN dan PKS. Justru, sebelum koalisi Gerindra, Demokrat, dan PAN ini akan berjalan memenangkan Prabowo-Sandi, maka persoalan soal mahar ini semua anggota koalisi harus mendapat penjelasan dari Gerindra dan Sandi Uno sendiri, benar atau tidak itu harus ada penjelasan,” tutupnya.
Saat dimintai konfirmasi di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Fadli membantah pernyataan Andi.(***)
Click here to preview your posts with PRO themes ››