Selain keberadaan perkebunan jagung milik PT Bintuni Agro Prima Perkasa (BAPP) yang dinilai merampas hak-hak masyarakat di Kebar, keberadaan perusahaan juga dituding masyarakat kerap menggunakan tangan besi dengan memanfaatkan anggota yang berjaga di lingkungan perusahaan.

Ini disampaikan masyarakat dalam pertemuan akbar dengan MRPB, DPRPB, LMA, pihak gereja dan para kepala suku serta masyarakat di Distrik Kebar Timur, Kamis (30/8).

Pasalnya, belum lama ini, seorang warga masyarakat mendapatkan tindakan kekerasan dari seorang oknum aparat yang berjaga di lingkungan perusahaan.

Menyikapi hal itu, Kapolsek Kebar, IPDA Kunandar yang dikonfirmasi di lokasi perusahaan, Kamis (30/8) sore kemarin mengatakan, kekerasan itu tidak seperti yang disampaikan.

“Saat itu, terjadi pemukulan terhadap salah satu karyawan. Anggota Brimob yang berjaga saat itu melerai agar tidak terjadi pemukulan lebih lanjut. Dia menampar orang yang melakukan pemukulan itu,” ujarnya.

Ditanya soal permintaan masyarakat dan sejumlah pihak agar menarik anggota yang PAM di perusahaan tersebut, kata Kunandar itu hal yang wajar.

“Pasukan ditarik itu wajar saja, karena apa yang mau di jaga kalau sudah disegel? Tapi kita tetap wajib hari ini mengamankan kegiatan masyarakat. Intinya kita netral,” tandasnya.(njo)