Agus Arianto (28) ditemukan tewas bersimbah darah di kamar kos milik Hj Asma, di Kompleks Pasar Sentral Kabupaten Teluk Bintuni, Kamis (30/8) sekira pukul 15.20 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Hary Supriono yang dikonfirmasi pagi tadi membenarkan informasi tersebut.

Data yang diterimanya mengindikasikan korban tewas setelah menikam diri sendiri menggunakan badik akibat terbelit utang.

Pasalnya, lanjut Hary, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, dan percakapan di ponsel ditemukan pesan singkat “saya minta maaf, saya tidak sanggup lagi, tolong maafkan semua kesalahan saya.”

Kemudian, Rabu (29/9) korban mendapat telfon dari mantan istrinya di Nabire yang meminta uang.

Kamis (30/8) sekira pukul 08.00 WIT, korban mendapat telfon dari Aziz, pemilik mobil Hilux, yang meminta uang setoran mobil Rp4 juta paling lambat pukul 10.00 WIT.

Korban lalu meminta Dewi, istri mudanya, untuk mencari pinjaman Rp4 juta untuk dikirim ke bosnya.

Selanjutnya, Dewi bersama temannya keluar mencari pinjaman uang, tapi tidak mendapatkan pinjaman. Saksi lalu bersama temannya pulang ke rumah kontrakannya. Keduanya kaget karena pintu terkunci. Keduanya melihat dari jendela dan terlihat banyak darah berceceran di lantai.

Anis, seorang warga sekitar melihat istri muda korban dan rekannya teriak-teriak kebingungan di depan pintu rumah kontrakannya sambil menggedor-gedor pintu. Akhirnya, Anis lari pulang ke rumah untuk mengambil martil lalu mereka mendobrak pintu.

Mereka mendapati korban tergeletak di lantai ruangan dapur dengan bersimbah darah. Anis lalu melaporkan hal itu di Pos Polisi Pasar Sentral.

“Penyidik masih melakukan pengembangan lebih lanjut. Informasi yang diterima, korban akan dibawa ke Manokwari,” tandasnya.(njo)