Tak adanya aliran listrik di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Papua Barat selama sekira 4 tahun 8 bulan ternyata karena ada tunggakan ‘pancuri’ listrik sekira Rp450 juta.
Ini tersirat dalam keterangan Asmen (Asisten Menejer) Transaksi Energi Listrik PLN Area Manokwari, Simon P Tjanu, menjawab pertanyaan papuakini.co di ruang kerjanya, Senin (3/9).
Menurutnya, medio 2013 lalu PLN memutuskan sambungan listrik di dinas itu karena ada tunggakan listrik yang kini sudah dilunasi.
Mantan Manager Rayon PLN Bintuni itu tak hapal berapa lama tunggakan itu, berapa besar tunggakan tersebut dan kapan pelunasannya.
Hanya saja, tak seperti pelanggan umumnya, entah bagaimana meteran di dinas itu tidak dicabut saat PLN melakukan pemutusan sambungan listrik.
Belakangan, petugas P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) PLN menemukan ada sambungan langsung listrik. Artinya, listrik mengalir tanpa melalui meter dan tak ada tagihan di PLN.
Tunggakan P2TL yang belum dilunasi itu lah yang membuat sampai sekarang dinas itu belum dialiri listrik PLN.
“Tunggakan P2TL itu, termasuk pasang baru, sekira Rp450 juta. Setelah temuan P2TL dilunasi, baru PLN bisa melakukan pemasangan baru,” tuturnya.
Dia lalu menyatakan pimpinan dinas tersebut sudah menghubungi tadi pagi dan menyatakan akan melunasinya.
Sebelumnya, Sekprov Papua Barat Nathaniel D Mandacan usai memimpin apel pagi menyatakan pada papuakini.co bahwa anggaran untuk itu sudah dimasukkan dalam anggaran perubahan. Hanya saja, Sekprov tak hapal berapa anggarannya.(ar/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››