Ketua Pokja 28 Direktorat Jendral Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII Manokwari, Yusran Londongsalu mengakui ada kekeliruan revisi waktu dalam tender LPSE paket pekerjaan Jembatan Kali Wowor.
Untuk itu, pokja akan memanggil tim pokja, evaluasi dan koordinasi dengan ULP pusat yang berkedudukan di Manokwari. Dia memprediksi waktu koordinasi dengan ULP itu butuh waktu 2-3 hari.
Pengakuan ini disampaikannya setelah PT Gunung Lokon dan PT Marvin Putra, peserta tender proyek tersebut menduga ada yang tak beres karena belum ada pengumuman pemenang tender Kai Wowor tapi sudah dinyatakan memaski masa sanggah.
“Jika belum ada penetapan pemenang sampai pada tanggal 13 September, maka paket ini akan gagal dilelang, dan ada dugaan nepotisme di dalamnya,” ujar Hamzah, Sekretaris Manager PT Gunung Lokon dan PT Mervin Putra.
Sementara itu, Sekretaris LMA Papua Barat, George Dedaida yang mendampingi perwakilan perusahaan saat mempertanyakan persoalan tersebut. Kepada papuakini.co, dia menyatakan LMA wajib mengawasi kinerja Balai yang saat ini gencar membangun tanah Papua.
“Saya minta Kementerian PU evaluasi kinerja di Balai agar pembangunan yang merupakan program Jokowi di tanah Papua, tidak terhambat lantaran proses pelelangan,” tandasnya.(njo)