Mulusnya jalan dari dan ke Kabupaten Pegunungan Arfak akan membuka lebar derap ekonomi di daerah tersebut, khususnya pasar sayur mayur dan pariwisata.
Ini dinyatakan Gubernur Papua Barat saat meresmikan dimulainya pembangunan sejumlah ruas jalan dan jembatan serta pelebaran Bandara di Pegunungan Arfak, Rabu (5/9).
Pasar untuk sayur mayur itu antara lain kian dibutuhkan saat pabrik semen Maruni sudah full operasi. Begitu pula saat Rindam dan SPN di Mansel sudah berjalan.
“Karyawan pabrik semen dan orang-orang yang akan dilatih jadi tentara dan polisi, termasuk anak-anak kita, di Rindam dan SPN nanti akan banyak sekali, termasuk anak-anak kita. Mereka butuh banyak sayur,” tutur Gubernur.
Gubernur menegaskan pembangunan infrastruktur akan terus digenjot dengan dana dari berbagai sumber, khususnya Otsus. “Sekira 210 M kita kucurkan,” tutur Gubernur, disambut aplaus meriah hadirin.
Gubernur juga mengataan terbukanya akses jalan baik ke Pegaf akan sangat membantu sektor pariwisata daerah yang kaya flora dan fauna endemik Papua, dibarengi udara sejuk di sana. Kunjungan wisatawan akan meningkat.
Terkait itu, sejalan dengan pernyatan Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy, Gubernur meminta warga bantu jaga keamanan, termasuk keamanan kontraktor.
“Kalau ada masalah, ada kepala kampung, distrik, bupati. Bicara baik-baik. Kita sudah terlambat. Kita kejar dalam 3 bulan. Harus selesai,” tegas Gubernur.
Pembangunan infrastruktur juga digenjot di Tambrauw, Teluk Wondama, Kaimana, Teluk Bintuni dan Raja Ampat.
Menyangkut upaya agar jalan di Pegaf jadi jalan nasional, Gubernur menyatakan sudah mengusulkannya ke pemerintah pusat, hanya saja belum ada jawaban.(ar/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››