Alumni SMAN 1 Manokwari angkatan 1992, Marthen Tironi prihatin dengan aksi saling serang dua oknum pelajar di dua oknum pelajar STM dan SMA 1 Manokwari Kamis dan Jumat pekan lalu.
Menurutnya, ini harus jadi bahan evaluasi dunia pendidikan di Manokwari.
“Pasca tawuran oknum pelajar ini, bukan cuma sekolah yang harus melakukan evaluasi, tapi juga Dinas Pendidikan, pemerhati pendidikan maupun pemerintah kabupaten,” ujar Marthen via ponselnya, Sabtu (15/9) malam.
Evaluasi itu penting untuk mencari solusi agar dapat mencegah tawuran selanjutnya yang bisa berdampak pada nama baik sekolah.
Pria yang kini salah satu kabid di Dinsos Papua Barat itu menyarankan pemerintah kembali mengaktifkan bus sekolah untuk menertibkan para pelajar dari penggunaan kendaraan pribadi, yang kerap berpotensi jadi persinggungan di luar jam sekolah.
Selain itu, pengawasan pun harus dilakukan dengan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Manokwari.
“Dunia pendidikan kini butuh ketegasan, baik dari sisi cara mendidik dan juga pengawasan. Aksi tawuran hanya merugikan diri sendiri dan nama baik sekolah,” tandasnya.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››