Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus jadi pemersatu keragaman antar warga dan jadi contoh dalam mengaplikasilan nilai-nilai agama yang bermuara pada kebaikan.
“MUI merupakam rumah besar organisasi Islam. Oleh seba itu perlu diperhatikan hal-hal dan tindakan kita. Menjaga kebaikan. Bukan jadi provokasi tapi jadi pelindung pemersatu bagi seluruh perbedaan yang ada. Ciptakan kebersamaan umat beragama di Wondama yang rukun dan damai,” ujar Ketua II MUI Papua Barat, Sultan SPdI, di Masjid Alfalah, Wasior, Teluk Wondama, Rabu (10/10).
Sultan mengatakan ini dalam pelantikan pengurus MUI Teluk Wondama.
Hal senada dikatakan Ketua MUI Teluk Wondama, Haji Abudin Ohoimas.
Menurutnya keragaman agama, suku dan budaya tak jadi alasan untuk saling membeda-bedakan, “Tetapi bagaimana kita bekerja sama memberikan apa yang terbaik untuk umat, terutama masyarakat Wondama. Sebab kita adalah satu. Sama dengan yang lainnya,” ucap Ohoimas.
Ohoimas lalu meminta seluruh pengurus MUI Teluk Wondama yang berjumlah sekira 70 orang untuk mendukung serta berpartisipasi aktif dalam menduung pemerintah membangun Teluk Wondama dan Indonesia.
Sementara itu, Wakil Bupati Teluk Wondama, Paulus Indubri mengapresiasi MUI. Wabup berharap pengurus yang baru dilantik dapat bekerja nyata dan bersinergi dengan organisasi-organisasi agama lainnya untuk bersama-sama mewujudkan Teluk Wondama yang tertib dan aman.
“Jangan tampil-tampil saja tapi kerja nyata yang harus ditampilkan,” tutur Wabup, lalu mengingatkan harus jadi garda terdepan yang memberi manfaat bagi bangsa, terutama Kabupaten Teluk Wondama.(asa/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››