Kontingen Pesparani Papua Barat Diduga Difitnah di Ambon

Kontingen Papua Barat ke Pesparani (Pesta Paduan Suara Gerejani) Katolik Nasional I di Ambon, Maluku, diduga difitnah.

Dugaan ini muncul menyusul laporan seorang pria berinisial MW (23) ke kepolisian di Ambon, bahwa barang berharganya disikat oleh dua orang teman kencannya di penginapan Asri, Kecamatan Sirimau, Ambon, seperti dilansir sebuah media online. Dalam berita itu dia disebutkan sebagai anggota kontingen Papua Barat ke Pesparani Ambon.

“Berita itu tidak tepat. Yang melakukan itu seorang pria dari Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kebetulan dia bawa ceweknya ke penginapan tempat penginapan kontingen Papua Barat dari Kota Sorong. Sehingga wartawan kira yang melakukan kontingen dari Kota Sorong. Sekali lagi, bukan dari Papua Barat tapi dari Papua,” tegas Ketua Kontingen Pesparani Papua Barat, Dr Abraham Yumte, bersama Ketua LP3KD Papua Barat, Robert Hammar, pada pekerja pers di Ambon di gedung Catholic Center, Ambon, Selasa (30/10/2018).

“Itu bukan dari tim kami Papua Barat. Di saat kami cek daftar nama para peserta kontingen keseluruhan tidak ada yang memiliki inisial MW,” tegas Hammar.

Dalam artikel yang dilansir sebuah media online itu MW usai berkencan dengan dua perempuan panggilan pada 24 Oktober 2018 lalu menyadari barang-barangnya seperti 2 HP, laptop dan kamera Canon hilang.

“Bapak Gub (Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, red) sudah kasih amanah agar nama Papua Barat dijaga baik dalam ajang nasional yang digelar perama kalinya ini. Itu yang kita jaga sampai sekarang. Kepercayaan Bapak Gubernur,” tandasnya.
(an/dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››