Kapolda Papua Barat Brigjen Rudolf A Rodja mengatakan masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan dikoordinasikan agar Pemilu 2019 nanti tidak menimbulkan persoalan.
Kapolda mengatakan ini saat memimpin rapat koordinasi Forkopimda, KPU, Bawaslu, parpol, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat menyukseskan Pileg dan Pilpres 2019 aman, damai dan sejuk di sebuah hotel di Manokwari, Kamis (15/11/2018).
Kapolda menegaskan Pemilu yang profesional akan berimplikasi pada Kamtibmas yang aman. Sebaliknya, bila ada riak-riak, maka Kamtibmas akan dinamis a
tau naik dan turun.
“Kamtibmas ini tanggung jawab kita semua. Saya belum pernah ikut Pemilu, belum pernah coblos karena saya netral. Jadi belum ada gambaran, tapi pengalaman saya, akan terjadi banyak persoalan jika tidak dikoordinasikan dengan baik,” tutur Kapolda.
Kapolda lalu mengatakan Polri mewajibkan seluruh Polda sampai Polsek untuk mengundang dan melakukan rapat koordinasi setiap bulan.
“Pemilu kali ini beda dengan sebelumnya karena kompleks dan rawan. Pilpres tidak masalah karena hanya dua calon. Kalau legislatif itu banyak, akan banyak pula persoalan yang perlu diantisipasi,” ingat Kapolda.
Kapolda lalu mengatakan pengamanan kegiatan kampanye sudah mulai dilakukan karena ada beberapa kegiatan kampanye yang sudah dilakukan walau intensitasnya masih rendah.
“Saya punya data, kampanye yang dilakukan di 13 kabupaten/kota. Yang banyak baru di Bintuni yaitu 13 kali, Manokwari, Sorong Kota, Kabupaten Sorong dan Sorsel baru satu kali. Sementara Kaimana dua kali dan Fakfak 9 kali. Lainnya belum. Sejauh ini, situasi daerah masih sangat aman,” tandas Kapolda.(njo)