Sekkab Manokwari Aljabar Makatita memerintahkan pencarian oknum yang memotong tiga meter pipa air milik PDAM di hulu Warmare.
“Saya minta cari oknum tersebut. Ini namanya sabotase kepentingan orang banyak. Ini tidak bisa dibiarkan. Pasti ada orang-orang tertentu, karena kalau masyakarat setempat saya kira tidak mungkin bisa membawa mesin las untuk memotong pipa tersebut,” ujar Sekkab, siang kemarin.
Untuk tuntutan masyakarat terkait pembayaran tempat itu, kata Sekkab, dia sudah mendapatkan informasi dari Direktur PDAM bahwa areal itu sudah diselesaikan urusan hak ulayatnya.
“Biasanya kalau sudah masuk Desember begini masalah seperti itu muncul. Kita pemerintah harus tegas karena kalau mau turuti permintaan masyarakat nanti menjadi virus bagi masyarakat-yang lain,” tegasnya.
Menyikapi itu, Direktur PDAM Manokwari, Boby Wariori yang dikonfirmasi papuakini.co, memohon maaf kepada pelanggan PDAM atas persoalan tersebut.
“Sudah 8 hari ini masyarakat tidak dapat menggunakan air PDAM, lantaran pipa PDAM yang berada di Warmare dipotong oleh oknum yang berada di hulu lokasi pengambilan air,” ujar Boby.
Padahal, kata Boby, lokasi dimana pipa dipotong, sudah dibayar hak ulayatnya pada tahun 2013 sebesar Rp1,1 M.
Dia tidak mengetahui, bagaimana sistem pembagian uang itu oleh para pemilik hak ulayat sehingga pengrusakan itu bisa terjadi.
Untuk mengatasi itu, Boby sudah melapor ke Bupati dan Sekkab. Dia juga menyurati Polsek Warmare dan aparat TNI setempat untuk berkoordinasi dan melakukan perbaikan di lokasi pengrusakan.
“Hari ini, staf kami akan ke lokasi untuk melakukan perbaikan. Apapun ancamannya, kita akan tetap kerjakan demi memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan,” tandasnya.(cpk5/njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››