2-3 dari 100 warga di Tanah Papua terserang virus HIV berdasarkan hasil survey pada 2013 yang menunjukkan prevalensi HIV di Tanah Papua mencapai 2,3 persen.
Ini diungkapkan Dr Arnoldus Tiniap, Wakil Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua Barat, dalam laporannya sebagai Ketua Panitia Rapat Koordinasi KPA se Papua Barat, di Manokwari, Jumat (30/11/2018).
Menurutnya, sejak dilaporkan pertama kali ada enam orang terinfeksi HIV di Merauke medio 1992 lalu, virus itu telah menyebar ke hampir seluruh tanah Papua.
“Bukan hanya di kota-kota besar di pesisir pantai, tapi juga di pelosok-pelosok baik di pesisir sampai di pegunungan,” ungkapnya dalam kegiatan rangkaian Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember besok itu.
DUKUNGAN KAB/KOTA
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dalam pembukaan kegiatan itu mengingatkan bahwa HIV-AIDS merupakan ancaman serius bagi generasi penerus di Papua Barat.
“Sebagian besar pengidapnya adalah kelompok usia produktif dan belum memulai pengobatan ARV (antiretroviral, red) karena masih ada stigma dan diskriminasi di masyrakat,” tutur Gubernur.
Untuk itu, Gubernur selaku Ketua KPA Papua Barat, meminta seluruh bupati dan walikota di Papua Barat untuk memastikan ketersedian anggaran daerah bagi KPA masing-masing, serta aktif melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS .
“Dan menyediakan kantor sekretariat tetap bagi KPA kabupaten/kota yang belum memiliki kantor/sekretariat,” ingat Gubernur.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››