Survei UNDP tahun 2016 (bukan 2018 seperti diberitakan sebelumnya, red) menunjukkan 3 dari 5 perempuan di Kabupaten Jayawijaya, Jayapura, Manokwari, dan Sorong pernah mengalami kekerasan fisik atau kekerasan seksual.
Ini dikatakan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Yulce Wenda Enembe SH dalam konferensi pers diskusi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, di gedungnegara Dok V, Jayapura, Selasa (4/12/2018).
Diskusi yang digelar bersama USAID itu merupakan bagian dari kampanye 16 Hari Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan.
“1 dari 3 perempuan juga pernah mengalami kekerasan emosional. Dan, 3 dari 4 perempuan mengalami tekanan atau perilaku yang dikendalikan oleh laki-laki,” tutur first lady Papua itu.
Dia lalu menyatakan survei itu juga mengungkapkan bahwa 13 persen perempuan melaporkan pernah dipaksa berhubungan seks sejak usia 15 oleh orang selain pasangan mereka.
“Dampaknya, 7 dari 10 perempuan yang mengalami cidera akibat kekerasan tidak menerima perawatan kesehatan yang dibutuhkan. 69 persen perempuan yang pernah mendapat kekerasan oleh pasangan intim dilaporkan memiliki gangguan emosional dan perilaku,” tuturnya.
Kekerasan pada perempuan itu, sesuai studi global WHO pada 2013 lalu, juga berpengaruh pada penularan HIV di wilayah endemik. Risiko penularan meningkat 1,52 kali lipat di kelompok perempuan akibat kekerasan berbasis gender.
“Kita harus hentikan itu semua. Ini tujuan utama diskusi ini. Saya ajak seluruh elemen masyarakat di Provinsi Papua untuk menyupayakan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tandasnya.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››