Dua Aksi Beda Tema Peringatan Hari HAM di Manokwari

Dua aksi dengan dua tema berbeda mewarnai peringatan Hari HAM di Manokwari, Papua Barat, Senin (10/12/2018).

Aksi pertama yang dilakukan sejumlah organisasi, seperti KNPB, WPNCL, NRFPB, FIM, GEMPAR, KAULMWP, AWEPA, PMKRI, GARDAP dan BEM Unipa mengumandangkan sejumlah pelanggaran HAM di Tanah Papua.

Dalam aksi yang bejalan tertib dan lancar kantor DPRPB itu,  yel-yel Papua Merdeka dan teriakan menentukan nasib sendiri terdengar nyaring .

Mereka ditemui anggota DPRPB, Imanuel Yenu. Mereka menyerahkan pernyataan sikap dan meminta agar DPRPB dapat menindaklanjuti tuntutan mereka. Yenu mengatakan akan melaporkan ke pimpinan dan menindaklanjuti dalam rapat paripurna.

Aksi kedua terjadi di kantor Gubernur Papua Barat. Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan di Provinsi Papua Barat yang dikoordinatori Napoleon Fakdawer menggelar deklarasi damai.

Dalam aksinya, mereka menyatakan beberapa hal seperti mengutuk keras pembantaian puluhan pekerja jembatan PT Istaka Karya di Nduga yang dinilai sebagai HAM.

Menurut Napoleon, memperingati HAM bukan identik dengan Papua Merdeka, melainkan meminta pada pemerintah untuk pembangunan Papua dari segi pendidikan dan infrastruktur yang menunjang anak-anak Papua.

Asisten III Setda Papua Barat, Raymon RH Yap yang menerima aksi itu berterimakasih atas aspirasi terkait gambaran pembangunan umum di Papua Barat.

“Kita sepakat bahwa Papua adalah masyarakat yang damai,” ujarnya.(njo)