Presiden Joko Widodo mengatakan peran humas dewasa ini sangat penting. Pemerintah memerlukan peranan humas untuk menyukseskan program-program yang dijalankan.
Presiden mengatakan ini saat membuka Konvensi Nasional Humas 4.0 di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2018).
“Saya berikan contoh kecil, kita ingin mendatangkan wisatawan yang banyak dari mancanegara. Untuk itu kita perbaiki fasilitas infrastruktur. Runway diperpanjang, terminal diperbaiki, jalur transportasi diperbaiki, hotel dan lainnya kita siapkan,” kata Presiden.
Namun, upaya-upaya tersebut tidaklah cukup. Pemerintah tetap membutuhkan peran humas dan media untuk mendatangkan wisatawan ke Indonesia.
“Tapi harus diingat, kalau pemberitaannya kurang tepat itu percuma semua. Wisatawan enggak mau datang, tidak jadi datang,” ucap Presiden.
Hal yang sama juga berlaku dalam kebijakan lain seperti peningkatan kemudahan berusaha untuk mendatangkan investasi ke Indonesia.
Upaya keras pemerintah untuk melakukan penyederhanaan izin, deregulasi, dan debirokratisasi tidak ada artinya bila citra positif Indonesia tidak turut dibangun.
Membangun citra positif dan menyosialisasikan prestasi kepada publik memang menjadi tugas utama humas agar terbangun kepercayaan dan reputasi suatu lembaga.
Humas perusahaan, misalnya, berkewajiban membangun reputasi perusahaan dan kepercayaan pelanggan tanpa menyebut keburukan perusahaan lain dalam praktik kehumasannya.
“Bapak, ibu, dan saudara yang menjadi humasnya pemerintah juga sama, berkewajiban membangun reputasi pemerintah. Membangun trust masyarakat kepada pemerintah tanpa memberitakan tentang keburukan siapapun, apalagi menebarkan hoaks, fitnah, maupun ujaran kebencian,” imbuh Presiden.(***/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››