Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sudah mengucurkan sekira Rp750 M untuk usaha perkebunan kelapa sawit PT Medcopapua Hijau Selaras (MPHS) sejak 2016 lalu. Rp150 M dari jumlah itu diperuntukkan bagi petani plasma.
Ini diungkapkan Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesli, dalam Dialog Menteri Keuangan Bersama Petani Plasma MPHS dan Penandatanganan Jaminan Fasilitasi Plasma dan Jasa Konstruksi LPEI, di Kampung Sidey Jaya, Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu (19/12/2018).
Untuk itu, LPEI yang merupakan lebaga bentukna pemerintah itu berharap MPHS ke depannya bisa meningkatkan kapasitas dan melakukan ekspor langsung ke luar negeri.
Saat ini, produksi Crude Palm Oil (CPO) perusahaan itu masih dikirimkan ke penyulingan di Bitung (Sulawesi Utara) dan Surabaya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berterima kasih atas berbagai inisiatif dunia swasta bersama LPEI untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, yang bukan cuma memakai sumberdaya di Tanah Papua, namun berupaya untuk meningkatkan dampak positif pada masyarakat sekitarnya.
“Saya senang Pak Sekprov (Sekprov Papua Barat Nathaniel D Mandacan) dan Bupati Manokwari (Demas Paulus Mandacan) terus meningkatkan ekonomi daerah, dan termasuk kegiatan petani dan masyarakat, sekaligus ikut selesaikan ekonomi nasional melalui kegiatan produktif, inovatif, kreatif dari sisi ekspor,” tutur Menkeu.
Menkeu juga mengatakan bahwa suatu usaha akan jauh lebih langgeng dan lebih baik bila masyarakat merasa turut memiliki.
Menkeu yang sempat memanen sawit itu lalu menegaskan harus ada kerjasama erat antara pemerintah pusat dan daerah dan swasta yang memiliki keahlian, pengetahuan dan pengalaman. “Tidak hanya modal,” ingat Menkeu.
Menkeu berharap seluruh energi yang dicurahkan bisa berbuah dalam bentuk tambahan kemakmuran bagi masyarakat.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››