Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Manokwari butuh tambahan alat berat untuk mengubur sampah membukit di Tempat Pembuangan Akhir-Sampah (TPA-S)

Kabid Persampahan DLH Manokwari, Fredi Risamassu mengatakan tambahan alat berat itu untuk mempercepat proses penanganan sampah dengan sistem sanitary landfill (sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah) untuk menghindari bau tidak sedap.

“Dengan kondisi sampah yang banyak, sistem ontrol landfill menutup sampah satu minggu sekali tidak bisa kita lakukan. Apalagi, sampah dibuang di luar kolam. Kita harus angkat dulu lalu ditimbun dan dilakukan setiap hari,” ujarnya saat melakukan peninjauan, Kamis (14/2/2019).

Sebelumnya, Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo mengatakan, TPA-S harus dikelola dengan baik.

“Harus ada alat berat di sana. jembatan timbang juga. Semua harus lengkap. Di sini belum ada, karena disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Secara perlahan, kita akan lengkapi itu,” ujar Wabup, sehari sebelumnya.

Menurutnya, pertumbuhan penduduk dan perkembangan pembanguan daerah pasti berdampak pada produksi sampah. Apalagi, pembangunan pemukiman warga kian pesat di areal TPA-S.

“Dulu jarang ada keluhan karena masih sedikit pembangunan. Sekarang pembangunan semakin pesat. Bau dari TPA-S jadi keluhan masyarakat,” ungkapnya.(cpk5/njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››