Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), Brigjen Pol Johny Asadoma tidak menginginkan semangat pengurus Pertina Papua Barat hanya di saat pelantikan.

“Pelantikan biasanya pengurus itu semangat, tapi saat kerja tinggal ketua, sekretaris, komisi dan pelatih, yang lain biasanya lupa kalau dia pengurus,” kata Ketum PP Pertina usai pelantikan pengurus Pertina Papua Barat di Manokwari,  Jumat (22/2/2019) malam.

Hal yang biasanya terjadi itu tidak boleh untuk pengurus di Papua Barat. “Usai dilantik, tetap semangat untuk mengangkat citra petinju di Papua Barat,” pesannya.

Dia mengatakan pengurus pusat sangat mengandalkan pengurus di daerah. Apalagi, Pertina adalah organisasi yang berada di garis depan dan langsung berada dalam pembinaan petinju.

“Saya harapkan pengurus daerah bekerja maksimal agar bisa dipromosikan ke tingkat nasional dan internasional. Tanpa kerja keras pengurus daerah, maka pengurus pusat akan kehilangan sumber petinju berkualitas. Otomatis, Indonesia akan kehilangan petinju berprestasi dan tidak bisa berbicara di dunia internasional,” tegasnya.

Dia lalu mengatakan, bahwa dia bersama Lodwijk Akwan adalah penyumbang medali emas saat Asean Games Singapura tahun 1983.

“Kita harus angkat. kebesaran tinju ini tidak boleh hilang,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Papua Barat, Dominggus Mandacan mengingatkan pengurus baru Pertina Papua Barat untuk bekerja dengan baik dan takut akan tuhan.

“Tinju itu cabang unggulan Papua Barat yang pada PON sebelumnya menyumbang 1 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu,” ungkapnya.

Dia lalu meminta agar pengurus baru segera menyiapkan atlit tinju yang andal untuk mengembalikan kejayaan olahraga tinju yang sejak dulu terkenal di Irian Jaya.(njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››