Pedulang Emas Tewas di Kali Wariori, Bukti Penambangan Ileggal Masih Aktif

Seorang pedulang emas tewas di kali Wariori, Distrik Masni. Korban yang teridentifikasi bernama Ardi (25), diinformasikan hanyut pada hari Senin (1/3/2019) sekira pukul 08.00 WIT. Korban baru ditemukan, Selasa (2/3/2019) sekira pukul 14.12 WIT sekira 5 km dari bendungan Wariori.

Kapolsek Masni, IPDA Slamet Wibowo yang dikonfirmasi via ponselnya, Kamis (4/4/2019) membenarkan informasi tersebut.

Dia mengakui penambangan emas ilegal masih terjadi di sana. “Iya, penambangan emas ilegal masih ada,” ujarnya.

Soal penemuan jenazah pedulang emas itu, dia menjelaskan berdasarkan keterangan para saksi, awalnya 12 pedulang emas mengevakuasi Ali (pedulang) yang luka tersayat parang saat hendak memotong kayu di Waserawi.

Mereka berangkat dari lokasi pendulangan emas (Waserawi) pada Sabtu (30/3/2019) sekira pukul 16.00 WIT menuju Kali Wariori untuk melakukan evakuasi menggunakan jalur kali dengan rakit.

Mereka tiba di Kali Wariori sekira pukul 18.00 WIT. Mereka lalu membuat rakit kemudian bermalam.

Minggu, (1/4/2019) sekira pukul 06.30 WIT, tiga pedulang berjalan lebih dulu sebagai penunjuk jalan di sungai tersebut, yakni Ardi, Yeri dan Surdy.

Namun, sekira pukul 08.00 WIT, para pedulang menemukan jerigen pengaman tersangkut di batang kayu. Mereka lalu melakukan pencarian terhadap tiga orang yang berangkat lebih dulu itu.

Satu jam kemudian, mereka hanya menemukan Surdy dan Yeri yang kemudian menginformasikan bahwa Ardi hanyut terbawa arus kali.

Kemudian, tiga pedulang lainnya, Yusuf, Surdy dan Yeri melanjutkan perjalanan melalui jalur darat yang tembus ke Kampung Wasegi, lalu menuju ke tempat kos di SP 1 jalur 3 bawah untuk berkoordinasi dengan keluarga dan melaporkan insiden itu.

Laporan ditindaklanjuti anggota piket dengan berkoordinasi dengan anggota Koramil. Bersama tim Basarnas mereka lalu melakukan pencarian bersama rekan-rekan korban.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Sekira 5 km dari posko pencarian di bendungan, korban ditemukan. Jenazah korban dibawa ke Puskesmas Prafi lalu dilakukan visum et repertum.

“Korban Ardi rencananya diterbangkan ke Palopo untuk dikebumikan,” tandasnya.(njo)