Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf), Yosias Saroy, meminta agar pelatihan-pelatihan pertanian dilakukan sampai tuntas lengkap dengan pendampingan dan pemantauan.

“Pengalaman membuktikan ada banyak yang gagal, karena hanya beri benih begitu saja tanpa diikuti dengan pendampingan. Harus sampai berhasil,” ujar Bupati.

Bupati mengatakan ini dalam acara ujicoba penanaman kentang dan tanaman hias, penyerahan gudang holtikultura, dan pasar murah dalam rangka HKG ke-47 PKK di Kabupaten Pegaf, Rabu (25/4/2019).

Bupati juga mengatakan masyarakat Pegaf secara turun temurun didominasi petani. Hanya saja cara bercocok tanam masih tradisional.

Bupati Pegaf Minta Pelatihan Pertanian Sampai Tuntas

“Nanti kerjasama dengan Unipa supaya hasil baik sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutur Bupati dalam kegiatan yang dihadiri Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Ketua PKK Papua Barat Ny Juliana Mandacan-Kiriweno itu.

Selain itu, Bupati juga mengimbau masyarakat untuk mengubah pola bercocok tanam yang selama ini dalam skala lahan kebun kecil dan komunal ke yang lebih besar.

“Selama ini kebun diolah bersama oleh beberapa keluarga. Ke depan saya harap masing-masing keluarga bisa berkebun di lahan minimal satu hektare. Dengan begitu potensi pertanian bisa tergarap lebih optimal untuk bantu perekonomian keluarga,” tandas Bupati.

Sementara itu, Gubernur dalam sambutannya mengatakan hal serupa. Dia berharap petani bisa mengadopsi teknologi pertanian agar produksi bisa optimal.

Bupati Pegaf Minta Pelatihan Pertanian Sampai Tuntas

Gubernur menjelaskan kentang dipilih jadi komoditas untuk dikembangkan karena tak mudah rusak, serta sebagai sumber kalori dan protein dengan pemasaran mudah.

Kegiatan ini diwarnai dengan pasar murah yang menyediakan 500 paket untuk masyarakat. Seluruh paket itu ditanggung Gubernur sehingga masyarakat tinggal menerima paket tersebut sesuai mekanisme yang diatur.(an/dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››