Kebakaran yang melanda sejumlah bangunan di jalan Esau Sesa mengungkapkan dugaan adanya aktivitas penimbunan BBM dalam skala masif di sana.
Itu terkuak saat mobil pemadam kebakaran dan water cannon Polisi dan Brimob Papua Barat melakukan upaya pemadaman di lokasi yang disebut milik seorang pengusaha terkenal di Papua Barat itu, Kamis (25/4/2019).
Di lokasi itu Kasat Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol Godhelp C Masnembra, bersama sejumlah anggota turun membantu upaya pemadaman.
Menurut sejumlah warga setempat, kebakaran yang melanda empat bangunan berjejer itu berawal saat aktivitas tap BBM dari motor bertangki siluman di bangunan bagian belakang. Dua motor tangki siluman itu terpanggang bersama bangunan.
Di belakang lokasi itu terdapat lahan kosong. Di situ, ditemukan lima mobil yang melakukan aktivitas tap BBM. Mereka kabur saat kebakaran terjadi.
Ditemukan pula puluhan jeriken bensin ukuran 35 liter. Sekira 27 jeriken sudah terisi BBM jenis Premium dan Pertalite, 14 jeriken kosong, 12 jeriken berada dalam taxi merah, dan sejumlah jeriken yang belum bisa dihitung karena berada di dalam mobil Avanza berkaca gelap.
“Kita sudah larang mereka aktivitas di sini, tapi mereka melawan. Mereka tap BBM di sini tiap hari, sambil merokok. Kalau yang motor mereka tap di pinggir rumah, kalau mobil di belakang sana,” ujar seorang warga setempat sambil menunjuk lahan kosong.
Soal ini, Kasat Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol Godhelp C Masnembra mengatakan, berdasarkan informasi warga, aktivitas ini sudah berlangsung lama.
“Di TKP ada motor yg dipakai untuk tap BBM. Informasinya sekira 30 motor. Selebihnya kabur. Juga ditemukan 5 mobil. Jok mereka lepas lalu menempatkan jeriken bahan bakar. Ini akan kita serahkan ke Polres Manokwari untuk dilakukan proses selanjutnya,” ungkapnya.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Terpisah salah satu pemilik kios dan penjual bensin eceran di sekitar lokasi yang enggan namanya dipublikasi mengaku dua hari sekali beli bensin di para pengetap BBM itu. “Saya beli 1 jeriken 35 liter seharga 280 ribu. Belinya di belakang yang ada tap BBM,” tuturnya.
Sementara itu, pengusaha yang disebut sebagai pemilik lahan, belum membalas konfirmasi yang dilakukan www.papuakini.co via ponselnya.(njo)