Daftar tunggu atau waiting list Jamaah Calon Haji (JCH) Papua Barat per Juni 2019 mencapai 10094 orang. Itu berarti butuh 10 tahun untuk memberangkatkan para JCH itu dengan kuota saat ini.
Data ini diungkapkan Kakanwil Kemenag Papua Barat, Drs Sudirman Simanihuruk MTh, dalam pelepasan JCH Papua Barat Kloter 20, 21, dan 22 di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang, Makassar, oleh Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani, mewakili Gubernur, Sabtu (21/07/2019).
Menurutnya, tahun 2019 ini kuota JCH Papua Barat naik 226 orang jadi 951 orang dibanding 2018 yang 726 orang.
Kenaikan kuota itu merupakan bagian dari pembahasan Presiden Joko Widodo dengan Putra Mahkota Kerajaan Saudi, Muhammad bin Salman, dalam kunjungannya ke Arab Saudi 14 April 2019 lalu.
Secara nasional Arab Saudi menambah 10 ribu kuota JCH Indonesia dari sebelumnya 221 ribu jadi 231 ribu jamaah.
Meski begitu, dari 951 jatah tersebut, yang akan dilepas hanya 935 orang, karena ada 16 yang mutasi ke daerah lain. 935 orang itu sudah termasuk 5 Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD).
Kloter 20 dijadwalkan terbang ke Jeddah pada 22 Juli pukul 19.30 WITA, Kloter 21 pukul 21.40 WITA, sedangkan Kloter 22 pada 23 Juli 2019 pukul 10.20 WITA.
“Untuk kepulangan, Kloter 20 dijadwalkan sudah tiba di Indonesia pada 1 September 2019 pukul 05.50 WITA, Kloter 21 pada 2 September pukul 08.10 WITA, dan Kloter 22 pada 2 September 20.10 WITA,” tuturnya.
Sementara itu, Wagub mengingatkan seluruh JCH untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, dan semuanya bisa kembali dengan selamat ke tanah air.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››