Masih ada trauma di masyarakat Manokwari, Papua Barat, pasca demo anarkis 19 Agustus 2019 lalu, khususnya yang mengalami langsung dampak peristiwa tersebut. Ini bisa terlihat dari aktivitas masyarakat yang belum pulih sepenuhnya, termasuk di sektor pendidikan.
Ini dikatakan Gubernur dalam Rapat Koordinasi Forkopimda dan Para Tokoh Masyarakat di sebuah hotel di Manokwari, Sabtu (07/09/2019).
“Aktivitas-aktivitas kota tidak seperti biasanya, pendidikan tidak jalan baik, guru-guru ketakutan tak ajar dengan baik, aktivitas ekonomi tak seperti biasa, aktivitas pemerintahan juga,” kata Gubernur.
Menurut Gubernur, masih banyak ASN di Pemprov yang belum masuk kantor dengan normal. Mereka lebih pilih bersama keluarga sebagai antisipasi terjadinya hal-hal yang sama-sama tak diinginkan.
Untuk itu butuh pemulihan masyarakat atas situasi ini. Salah satunya bisa dengan semacam pawai dan deklarasi damai yang dikuti seluruh komponen masyarakat dan suku-suku.
Dalam pawai yang berakhir di lapangan Borarsi itu sepanjang jalan umat beragama bisa menyanyikan lagu-lagu rohani, sedangkan semua suku menampilkan atraksi masing-masing seperti tarian.
Di lapangan Borarsi nantinya dilakukan deklarasi damai dan penandatangan deklarasi damai oleh perwakilan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, para suku.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››