Panitia Pelaksana Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I tingkat Papua Barat mengundang Waki Presiden terpilih, Ma’ruf Amin, untuk membuka kegiatan akbar yang akan digelar 23-26 Oktober 2019 di Manokwari.
Menurut Ketua Harian Panitia, Roberth Hammar, selain Wapres, panitia juga mengundang Menteri Agama, Ketua LP3KN, Dirjen Bimas Katolik, Direktur Urusan Katolik Kemenag, menteri yang beragama Katolik, dan Menteri dari Papua, Yohana Yembise.
“Persiapan secara umum sudah rampung. Kalau administrasi sudah 100 persen. Seluruh kabupaten/kota sudah mendaftar, kecuali Pegunungan Arfak yang umat Katoliknya sedikit,” tuturnya, Senin (30/09/2019).
Kontingen yang akan bertarung di Pesparani yang melombakan 13 mata lomba ini sekira 1300-1500 orang. Itu adalah jumlah peserta, belum termasuk penggembira dan para undangan.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Akomodasi peserta dan undangan Pesparani sudah disiapkan dalam kegiatan yang dirancang digelar sederhana tapi meriah, tanpa menghilangkan relijiusitas dan sakralitasnya.
Pembukaan lomba itu akan dilakukan di Stadion Sanggeng, dalam misa yang bakal dipimpin Uskup Manokwari-Sorong, Mgr Datus Hilarion Lega Pr. Pembukaan juga akan dimeriahkan dengan paduan suara akbar Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Paduan Suara Gerejawi Daerah (LPPD) Papua Barat, dan artis Citra Scholastika.
Panitia kegiatan yang berjumlah 21 orang dengan Ketua Umum Sekprov Papua Barat, Nataniel D Mandacan, itu bukan cuma dari umat Katolik, tapi juga dari umat Kristen lainnya dan Muslim dari seluruh Indonesia. “Ini menadakan tingginya toleransi di Papua Barat,” tutur Hammar yang juga Kepala Biro Hukum Setprov Papua Barat ini.
Setelah pembukaan di hari pertama, lomba akan digelar di 24 dan 25 Oktober. Pada 24 Oktober dilombakan 11 mata lomba di aula utama Unipa, aula Pasca Sarjana Unipa, dan aula Fakultas Sastra Unipa.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
“Dihari kedua digelar tiga mata lomba, yaitu paduan suara anak, Orang Muda Katolik, dan dewasa campuran, di aula Unipa,” jelasnya.
Penjurian Pesparani ini menggunakan sistem Muscia Mundi yang hasilnya langsung terpampang di layar, sehingga peserta bisa mengetahui nilai yang diraihnya.
Di hari terakhir lomba akan digelar seminar dengan pembicara utama dari LP3KN, Uskup Manokwari-Sorong, dan Pemprov Papua Barat, sebelum ditutup sore harinya oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.
“Saya harapkan dukungan dan doa seluruh umat untuk kesuksesan Pesparani ini di Kota Injil Manokwari ini, kota yang diberkati Tuhan,” tandas Hammar.(an/dixie)