Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yapis Manokwari menerapkan disiplin ponsel pada siswanya sejak tiga pekan lalu.
Kepala SMP Yapis Manokwari, Naharuddin mengatakan, itu adalah output dari studi banding di Jogja. Dari sekian banyak hasil studi banding, disiplin ponsel menjadi salah satu yang mereka terapkan saat ini.
Dijelaskan Naharuddin, saat ini siswa tidak lagi bisa menggunakan HP di lingkungan sekolah dan saat belajar mengajar, kecuali dibutuhkan saat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Setiap paginya, ketua masing masing kelas akan mengumpulkan seluruh ponsel siswa untuk dititipkan di kota kotak penyimpanan khusus kelas di ruang guru BK.
“Ponsel mereka bisa diambil ketika ada permintaan dari guru mengajar. Saat jam pulang sekolah baru bisa dibagikan ponsel mereka,” ujarnya.
Lalu, bagaimana jika orangtua murid mendadak harus menghubungi anaknya karena ada hal penting?
Kata Naharuddin, ada grup WA antara wali kelas dengan orang tua murid. Orangtua yang secara mendesak harua menghubungi anaknya bisa menghubungi wali kelas mereka.
“Sudah 3 minggu program ini kita jalankan dan responnya baik. Dampaknya pun sangat baik. Kami intinya tidak melarang, tapi disiplin. Karena kalau larang juga tidak bisa, sebab ada KBM yang memerlukan ponsel,” jelasnya.
SMP Yapis saat ini menyandang akreditasi A dengan nilai akreditas 95. Tentu harus banyak inovasi yang perlu mereka lakukan.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››