Kepala Suku Besar Arfak keturunan Lodewijk Mandacan, Papua Barat, Dominggus Mandacan mengingatkan semua warga untuk saling menghargai.
“Kalau ada di Mansel hargai adat dan budaya setempat. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” tutur Dominggus dalam Resepsi Peringatan HUT VII Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), sekaligus launching kain batik Papua khas Arfak Manowari Selatan, Sabtu (16/11/2019).
Dominggus yang juga Gubernur Papua Barat mengatakan ini sebagai flashback aksi anarkis yang terjadi di Papua Barat, khususnya di Manokwari, Fakfak, dan Kota Sorong.
“Daerah lainnya aman. Manokwari Selatan lebih aman lagi. Ini kembali pada kita saling menghargai, saling menghormati,” tutur Dominggus.
Dominggus lalu mengatakan, dalam pertemuan dengan para kepala suku, termasuk yang dari luar Papua Barat, dia telah mengingatkan agar tidak membuat keributan di daerah yang mereka jadikan tempat tinggal.
“Kalau mau ribut pulang ke daerahmu sendiri. Itu saya katakan dalam pertemuan dengan sejumlah kepala suku. Saya bicara itu sebagai kepala suku, bukan sebagai gubernur,” tandas Dominggus.
Dominggus menegaskan menyelesaikan persoalan harus dilakukan seara damai, bukan dengan kekerasan dan anarkisme yang, jika dilakukan, malah akan menimbulkan persoalan baru.
“Saya juga pernah kerja di daerah lain (di luar Papua Barat), tapi saya tak pernah bikin kacau,” tandasnya.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››