Kekurangan Uang Bantuan Mahasiswa Papua Barat di Jerman Dikirim Paling Lambat Desember

Kekurangan uang bantuan biaya pendidikan mahasiswa Papua Barat yang kuliah di Jerman akan dikirimkan Pemerintah Papua Barat paling lambat Desember 2019 karena sudah masuk dalam APBD Perubahan 2019.

“Kita akan kirim ke rekening masing-masing mahasiswa itu, by name by address. Tidak lagi melalui perwakilan, sesuai keputusan Gubernur,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Barnabas Dowansiba, menjawab papuakini.co di sela Pameran Implementasi Dana Otsus di Wasior, Teluk Wondama, Senin (25/11/2019).

Pengiriman dana langsung lebih dari Rp1 M, yang sempat jadi masalah karena ditangani pihak ketiga, tersebut diambil menyusul pertemuan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dalam kunjungannya ke Jerman baru-baru ini.

Terkait itu, Pemprov Papua Barat akan menyurat ke para duta besar negara sahabat di Indonesia, untuk menginformasikan akan ada pengiriman uang ke para mahasiswa tersebut, sesuai nama dan alamat masing-masing.

Surat tersebut merupakan salah satu pemenuhan syarat karena ada aturan mahasiswa luar negeri tidak boleh menerima dana lebih dari jumlah tertentu, sebagai antisipasi kemungkinan praktik pencucian uang.

Dalam pertemuan yang juga dihadirinya itu, Gubernur, jelas Dowansiba, juga menyetujui usulan bantuan pembiayaan kuliah S2 yang diajukan para mahasiswa.

Saat itu Gubernur dan rombongan bertemu dengan 11 mahasiswa Papua Barat yang kuliah di Jerman. Yang lainnya tak sempat hadir karena berbenturan dengan jadwal kuliah dan ujian.

Kunjungan tersebut akan ditindaklanjuti dengan kunjungan lagi Desember mendatang. Beda dengan kunjungan sebelumnya, Gubernur bersama rombongan, antara lain Kadis Pendidikan, Inspektur Inspektorat, dan Kepala Biro Hukum, akan mendatangi masing-masing kampus para mahasiswa.

“Sekembalinya dari kunjungan ini kita akan buat regulasi sola ini,” tandasnya.(an/dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››