Dunia pendidikan di Kampung Rutum masih jauh dari harapan. Kampung di distrik terluar Kepulauan Ayau, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat itu hanya memiliki 1 SD dan 1 SMP. Selebihnya mereka harus mengarungi ganasnya laut lepas untuk ke distrik yang memiliki fasilitas SMA seperti Waisai, ibukota Raja Ampat.
Menurut Kepala Kampung Rutum, Thomas Mirino, selain ke Waisai, ada juga siswa yang melanjutkan SMA di Kota Sorong.
Untuk sampai ke Waisai warga Rutum harus mengarungi lautan sekira 103 KM ke Waisai, dan 174 KM ke Sorong. “Pakai longboat pelayaran sekira 6 jam Rutum ke Waisai,” ujarnya menjawab papuakini.co di sela kunjungan Gubernur dan Forkopimda Papua Barat dan Bupati Raja Ampat ke Pulau Fani dan Rutum, untuk memasang batas negara Indonesia dengan Palau di Pulau Fani, Sabtu (07/12/2019).

Meski demikian, bantuan kesehatan sering disalurkan pemerintah di kampung itu. Setiap tahun ada bantuan kesehatan dari pemerintah. Infrastruktur peremuahan juga demikian. “Ada beberapa rumah bantuan pemerintah untuk warga kampung,” jelasnya.
Dia berharap fasilitas pendidikan dan kesehatan di kampung itu bisa dilengkapi, agar warga setempat bisa mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan optimal.(an/njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››