Kemasan es batu yang berhamburan di laut bukan tidak mungkin merupakan ulah oknum nelayan yang tidak peduli terhadap keberlangsungan ekosistem.

Pantauan papuakini.co kemasan es kerap menjadi pemandangan sampah yang bercampur bersama sampah plastik lainnya. Beberapa kali juga didapati, oknum nelayan memecahkan es batu dan langsung membuang kemasannya di laut.

Soal ini, Kepala Bidang perikanan Tangkap dan Budidaya, Dedi Ariana, yang dikonfirmasi papuakini.co meminta nelayan untuk tidak langsung membuang kemasan es batu ke laut.

“Bayangkan, satu perahu nelayan bisa membawa 200-300 es batu. Jika kemasannya dibuang ke laut, ini akan menimbulkan penumpukan plastik. Dampak lainnya tentu ikan mengandung mikro plastik,” ujarnya di kantor Bupati Manokwari, Senin (09/12/2019).

Kata dia, es balok seharusnya menjadi solusi pengurangan penggunaan es batu kemasan. “Kalau es balok ukurannya besar dan tanpa kemasan. Ini lebih efektif,” kata dia.

Meski demikian, produksi es balok belum banyak di Manokwari, sehingga nelayan lebih banyak mencari es batu kemasan.

“Jadi , kalau pakai plastik es, dari darat bawa ke darat lagi. Jangan dari darat buang di laut. Kita harus sama-sama jaga ekosistem laut,” pesannya.(njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››