Banjir yang melanda Desa Warikon, Distrik Masni, Manokwari, Papua Barat (10/1/2020) sore kemarin sudah surut sejak malam tadi. Dwi Jayanto, seorang warga setempat yang dikonfirmasi via ponselnya Sabtu (11/1/2020) pagi tadi mengatakan, warga terdampak banjir sudah kembali ke rumah masing masing.
“Banjir sudah surut. Sama seperti banjir pertama. Dia seperti air bah, jadi datangnya cepat, arusnya kencang dan kemudian surutnya juga cepat. Itu karena posisi Warikon dekat dengan laut jadi airnya langsung mengalir ke laut,” ujarnya.
Dia menduga banjir terjadi karena hujan deras kemarin bertepatan dengan air laut pasang. Selain itu, kali di dusun itu juga telah mengalami pendangkalan, sehingga terjadi luapan air saat hujan dengan intensitas tinggi melanda sekira pukul 15.00-18.00 WIT.
Dia dan warga lainnya berharap, pemerintah bisa melakukan normalisasi terhadap kali tersebut, sebab benjir terakhir melanda Kampung ini sekira 4 tahun lalu. Kemudian, tidak pernah ada banjir lagi dan baru kembali terjadi di tahun ini. Meski terdampak banjir tidak sebesar 4 tahun lalu.
“Kalau dinormalisasi dan dibangun talut, kemungkinan luapan air bisa teratasi,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Masni, IPTU Slamet Wibowo yang dikonfirmasi via ponselnya mengatakan warga sudah kembali ke rumah masing-masing namun mereka tetap bersiaga.
Banjir kemarin terjadi di dua lokasi, yakni Desa Warikon dan Desa Manggupi. Di Desa Warikon, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Sekira 24 rumah terendam banjir dan 45 warga terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak mengungsi ke Balai Kampung.
Di Desa Manggupi 5 rumah warga dan 2 gereja terendam banjir. Sekira 13 kepala keluarga mengungsi ke Balai Kampung setempat.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››