Penjaringan para bakal calon bupati dan wakil bupati melalui Partai Golkar tingkat provinsi di Papua dan Papua Barat belum harga mati. Pasalnya, DPP Golkar memiliki diskresi.
“Sesuai Juklak 3 Tahun 2020 Pasal 30,” kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Papua-Papua Barat, Klemen Tinal, menjawab pekerja pers usai membuka Konsolidasi Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Papua-Papua Barat di salah satu hotel di Manokwari, Jumat (21/02/2020).
Menurutnya, bila masih ada orang yang punya kemampuan, kader potensial, yang memiliki elektabilitas tinggi sekali tapi dia tidak dapat kesempatan untuk daftar di kabupaten, DPP PG akan tetap buka pintu.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Klemen yang juga Wakil Gubernur Papua itu menegaskan 36 bakal calon bupati dan 22 bakal calon wakil bupati untuk Pilkada di sembilan kabupaten di Papua Barat itu bukan hanya kader Golkar saja. “Kita terbuka untuk siapa saja. Siapa saja boleh,” tegasnya.
Klemen menegaskan tetap memprioritaskan kader partai Golkar dalam Pilkada. Tapi, jika kader non golkar itu punya elektabilitas dan popularitas selisih sangat jauh dengan kader Golkar, maka partainya secara fair akan mendukung non kader. “Kalau tinggi perbedaannya oke. Kalau rata-rata, nanti dulu,” tuturnya.
Calon non kader itu tentunya harus punya komitmen dengan Golkar. “Bukan komitmen uang. Kalau dia jadi, misalnya, nantinya mendukung Golkar atau jadi kader,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Klemen saat menjawab papuakini.co soal kisruh pencalonan di Golkar Teluk Wondama. Pleno Golkar Wondama merekomendasikan 3 pasangan bakal calon. Tapi yang dimasukkan ke Golkar Papua Barat hanya 1 pasangan bakal calon, yaitu Bernadus Imburi dan Zeth Marani. Walhasil, Elysa Auri – Fery Auparay dan Hendrik Mambor – Andarias Kaikatui tak bisa sampaikan visi misi dalam pleno diperluas Golkar PB kemarin dulu.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
“Itu tidak masalah. Kalau hanya satu. Kalau dia jauh. Boleh. Tapi yang lain daftar boleh. Tadi ada diskresi. Sekarang belum ada (calon ditetapkan). Dinamis kita. Masih terbuka,” tegas Klemen.
Klemen lalu mengatakan target nasional Golkar adalah menang di 60 persen Pilkada serentak 2020. Itu berarti 12 dari total 20 Pilkada tahun ini di Tanah Papua. Ada sembilan kabupaten di Papua Barat yang Pilkada di 2020, dan 11 di Papua.
Penjaringan ini diupayakan selesai medio Juni mendatang supaya survei sudah bisa dilakukan. Para kandidat akan disurvei dua kali oleh 10 lembaga survei yang direkomendasi DPP PG. Biaya survei ditanggung oleh masing-masing kandidat.(an/dixie)