Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan meminta produk yang keluar dari Papua Barat tidak seperti istilah ‘telur mata sapi’.
“Yang punya telur adalah ayam, tapi ayam tidak ada nama, justru pakai nama Sapi,” ujar Gubernur usai penyerahan SK Pelabuhan Laut LNG Tangguh jadi Tempat Pemeriksaan Imigrasi, Selasa (25/2/2020).
Gubernur tidak ingin kondisi itu terjadi pada produk lokal Papua Barat baik yang diperdagangkan lokal, antar pulau, atau mancanegara. Seperti migas dan kakao yang keluar dari daerah asal tapi tidak ada label daerah.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
“Contohi pabrik semen PT SDIC. Di kemasannya dia tulis Semen Conch, Manokwari, Papua Barat. Ketika semen ini diekspor keluar daerah maupun luar negeri, orang lain akan tahu nama Manokwari dan Papua Barat,” tuturnya lalu menyarankan LNG Tangguh juga melakukan hal yang sama.
“Kalau bisa LNG tulis, Babo, Bintuni, Papua Barat, Indonesia. Produk yang lain-lain juga harus begitu. Supaya kita tidak seperti istilah makan telur mata sapi, lalu ayam yang punya telur tidak ada nama,” tandasnya.(an/njo)