55.778 dari 59.750 benih sawit yang ditanam tiga bulan lalu di Kampung Wasegi Indah, SP 3 Distrik Prafi, Manokwari berhasil tumbuh.
“Jadi yang gagal tumbuh 3,972 atau 6.65 persen,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari, Ir. Kukuh Saptoyudo.
Kukuh mengatakan itu dalam laporan pada tumbang ciping pertama kebun sawit rakyat di Kampung Indisey, Distrik Warmare Kabupaten Manokwari. Kamis (30/4/2020).
Bibit yang berhasil tumbuh itu sudah dipindahkan dari polybag kecil ke polybag besar untuk siap dipindahkan ke lahan sawit seluas 344 hektar di kampung itu.
Pembibitan, peremajaan hingga penanaman di kebun akan dikelola Koperasi Sawit Arfak Sejahtera dengan anggaran 8 M lebih, sudah termasuk pembelian 2 ekskavator untuk menumbangkan pohon sawit.
“Hitungannya kalau kita sewa alat, biayanya akan membengkak. Jadi, dibeli 2 ekskavator. Jadi alat berat ini milik para petani,” terangnya.
Kukuh lalu berharap ada normalisasi kali di lahan sawit sepanjang Warmare, Prafi dan Masni. Pasalnya, kali-kali itu berpotensi menggerus lahan sawit.
“Kebun yang hilang jangan bertambah. Perlu normalisasi. Jika tidak, ratusan hektar kebun sawit bisa hilang. Ini akan menyulitkan Pengurus Gapoktan terkait pembagian hasil kebun sawit,” tuturnya.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››