Warga Tak Ijinkan Bhabinkamtibmas di Pedalaman Papua Barat Ini Pindah Tempat Tugas

Ure adalah nama salah satu kampung di Distrik Yamor, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat. Ini adalah kampung terjauh di Kabupaten Kaimana yang berbatasan langsung dengan tiga kabupaten di Provinsi Papua, yaitu Kabupaten Nabire, Timika, dan Dogiyai, serta Teluk Wondama di Papua Barat.

Dulu untuk sampai ke kampung ini hanya hanya bisa lewat laut, namun belakangan telah terbuka akses jalan darat seadanya dari Avona, Distrik Teluk Etna.

Jika memilih transportasi laut dengan long boat, maka waktu yang ditempuh dua sampai tiga hari tergantung cuaca dan kekuatan motor tempel yang digunakan. Juga harus melewati sungai kecil berliku sebelum tiba di Danau Yamor.

Oleh sebagian orang, sungai ini disebut sungai ular, karena lika-likunya membuat kita akan melihat posisi matahari berubah-ubah. Kadang di depan, kadang di kiri, kadang di kanan, kadang di belakang.

Itulah tempat Brigpol Marthen Wayoi mengabdi sebagai Bhabinkamtibmas. Dia bertugas di Polsek Teluk Etna yang wilayah hukumnya mencakup hingga Distrik Yamor.

Warga Tak Ijinkan Bhabinkamtibmas di Pedalaman Papua Barat Ini Pindah Tempat Tugas
Brigpol Marthen Wayoi saat memberikan bantuan sembako yang dibeli dengan uang pribadi ke masyarakat.

Selama mengabdi di tempat ini, Brigpol Marthen Wayoi jarang turun ke Kota Kaimana. Dia lebih memilih tinggal di kampung untuk melayani masyarakat, ketimbang harus ke kota dengan menghabiskan ratusan liter BBM untuk sekali perjalanan.

“Saya hanya turun ke kota hanya jika ada urusan penting. Itupun tidak lama karena saya sadar bahwa masyarakat membutuhkan kehadiran saya di tengah-tengah mereka,” ujarnya ketika dihubungi melalui FB Messenger yang aktif hanya beberapa menit, Selasa (28/07/2020).

Dari cerita masyarakat setempat, Brigpol Marthen Wayoi memang sudah dianggap sebagai anak sendiri karena pelayanannya yang tanpa pamrih. Dia tak hanya mejalankan tugas-tugas kepolisian seperti memberikan pelayanan kesadaran dan bantuan hukum, tapi juga terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan masyarakat.

“Dia itu biasa beli barang dengan uang pribadi dan kasih ke masyarakat. Kadang kalau dia pas turun ke kota Kaimana maupun ke Nabire, pasti dia bawa beras, gula, rokok, kopi, bahkan pakaian bekas untuk dibagikan kepada masyarakat sat kembali ke kampung,” kata seorang warga Yamor.

Warga ini juga mengatakan Polisi yang satu ini mengajar di sekolah dasar tanpa imbalan. “Polisi ini selalu mengunjungi kami dari kampung satu ke kampung yang lain. Pokoknya kami paling sayang dia karena dia selalu mengunjungi tiap kampung. Jadi benar bahwa kami masyarakat memang pernah meminta Kapolres supaya dia tidak dipindahkan,” kisahnya.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Warga Tak Ijinkan Bhabinkamtibmas di Pedalaman Papua Barat Ini Pindah Tempat Tugas
Masyarakat enam kampung di Distrik Yamor saat membuat aksi yang meminta Kapolres Kaimana untuk mengembalikan Brigpol Marthen Wayoi ke Distrik mereka.

Bertugas di tempat yang jauh dari kota dan keluarga tak membuat Brigpol Marthen Wayoi patah semangat. Di tempat ini tidak tersedia jaringan telepon seluler seperti di wilayah perkotaan.

Untuk mengetahui informasi tentang keluarganya dan perkembangan lainnya, dia harus pergi jauh ke salah satu base camp perusahan yang beroperasi di sana untuk menggunakan WiFi walau jaringannya tersendat-sendat.

“Inilah pangilan tugas untuk melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat. Kalau rindu dengan istri dan anak, saya biasa pinjam WiFi perusahaan yang ada di sini. Kadang gambar dan suaranya putus-putus tapi yang penting bisa mendengar dan melihat mereka sudah bisa menghilangkan rasa rindu saya,” kata Marthen.

Dia membenarkan kerap menggunakan uang pribadi untuk membantu masyarakat walau seadanya saja. Bantuan yang diberikan seperti sembako dan pakaian layak pakai untuk penyandang cacat, janda, dan warga berekonomi lemah yang benar-benar membutuhkan.

Warga Tak Ijinkan Bhabinkamtibmas di Pedalaman Papua Barat Ini Pindah Tempat Tugas
Brigpol Marthen Wayoi saat bantu mengajar di SD.

“Barang-barang ini ada yang saya datangkan dari Nabire dan ada juga dari Kaimana. Jadi kalau sempat saya turun untuk menjenguk keluarga di Kaimana, maka saat kembali ke kampung pasti ada yang saya beli untuk membantu masyarakat,” bebernya.

Di kalangan sesama anggota Polres Kaimana, dia dikenal sangat disiplin dalam melaksanakan tugas. “Dia biasanya turun ke Kaimana kalau ada urusan yang sangat penting. Saya juga sudah pernah ke tempat tugasnya, dan ternyata benar bahwa hampir semua warga di Yamor akrab dan mengenali siapa Brigpol Marthen Wayoi,” kata Iptu Lutfi, Bahbadal KBO Reskrim Polres Kaimana.

Hal senada disampaikan Apolos Watebossy, anggota DPRD Kaimana dari Daerah Pemilihan Etna-Yamor. Menurutnya, pengabdian Brigpol Marthen Wayoi patut mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Polres Kaimana maupun Polda Papua Barat.

“Memang benar bahwa dia anggota yang lama bertugas di sana karena sangat dicintai masyarakat. Beliau orangnya betah berada di tempat tugas dan banyak membantu masyarakat. Kami bersyukur ada anggota polisi seperti ini bisa ditengah-tengah masyarakat kami,” ujar pria yang juga putra Yamor ini.(yos)